Selasa, 05 Juli 2016

Batu besar penghalang kesuksesan

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen  waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat is berdiri  depan kelas dan berkata. "Okay. sekarang waktunya untuk quiz."  Kemudian is mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di  meja. Kemudian is mengisi ember tersebut dengan batu sebesar  sekepalan tangan. la mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup  untuk dimasukkan ke dalam ember, la bertanya pada kelas, "Menurut  kalian. apakah ember ini telah penuh?"  
emua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"  
Dosen bertanya kembali. "Sungguhkah demikian"?" Kemudian.dari dalam  meja is mengeluarkan sekantung kerikil kecil. la menuangkan kerikil-kerikil  itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil   kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu.  Kemudian, sekali lagi is bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang  ember ini sudah penuh?"   
Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab."Mungkin tidak."  
"Bagus sekali." sahut dosen. Kemudian is mengeluarkan sekantung pasir  dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah   celah kosong antara batu dan kerikil. Seka i lagi, is bertanya pada kelas,  "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"  
"Belum!" sahut seluruh kelas.  
sekali lagi is berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian is meraih sebotol  air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember.  Lalu is menoleh ke kelas dan bertanya, 'Tahukah kalian apa maksud  illustrasi ini?"  
Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata,  "Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padatjadwal kita, bila kita mau  berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengeriakannya."  
"Oh, bukan," sahut dosen. "Bukan itu maksudnya. Kenyataan Bari illustrasi  mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan "batu besar"  terlebih dahulu. maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."  
Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda? Anak-anak  anda; Pasangan anda; Pendidikan anda; Hal-hal yang penting dalam hidup  anda; Mengajarkan sesuatu pada orang lain: Melakukan pekerjaan yang  kau cintai; waktu untuk diri sendiri; Kesehatan anda; Teman anda; atau  semua yang berharga.  
Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda  akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil  (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal  kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan  demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya  anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.  
Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita  pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah "Batu Besar" dalam  hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali."    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar